A. Apa Itu Sains?
Sains adalah Biologi
BIOLOGI adalah ilmu tentang makhluk hidup. Ada banyak cabang cabang dalam Biologi. Misalnya, Zoologi adalah ilmu tentang binatang; Botani ilmu tentang tumbuhan; Entomologi ilmu tentang serangga; dan Mikrobiologi ilmu tentang makhluk hidup yang sangat kecil dan hanya bisa terlihat dengan bantuan mikroskop.
Sains adalah Fisika
FISIKA adalah ilmu tentang gejala dan fenomena alam dan sifat benda-benda di sekitar kita termasuk tentang perpindahan dan energi. Beberapa cabang ilmu Fisika, misalnya Mekanika adalah ilmu tentang gerak benda; Elektronika ilmu tentang arus listrik dan magnet; dan Optika Geometris tentang alat-alat optik.
Sains adalah Kimia
KIMIA adalah ilmu tentang berbagai hal mengenai materi, yaitu terbuat dari apa, sifat dan perubahan dalam suatu reaksi kimia. Cabang ilmu Kimia antara lain, Farmasi yaitu ilmu tentang obat[1]obatan; Radiokimia tentang zat-zat radioaktif; Kimia Organik tentang bahan- bahan kimia yang ada pada makhluk hidup; serta Kimia Anorganik tentang bahan kimia dalam benda-benda.
Sains adalah Geologi
GEOLOGI adalah ilmu mengenai Bumi dan perubahannya. Beberapa cabang ilmu Geologi antara lain, Vulkanologi yaitu ilmu tentang gunung berapi; Seismologi yaitu ilmu tentang gempa bumi; serta Palentologi yaitu ilmu tentang fosil yang dapat membantu kita mengetahui umur suatu tempat dan kebudayaan zaman itu
Sains adalah Astronomi
ASTRONOMI adalah ilmu tentang planet, bintang dan alam semesta. Semua benda langit dipelajari dalam astronomi termasuk Matahari dan terjadinya gerhana, komet, dan asteroid.
Sains adalah Ekologi
EKOLOGI adalah ilmu tentang interaksi atau hubungan timbal balik balik antara makhluk hidup dengan lingkungan di sekitarnya. Bidang ilmu ini membahas tentang berbagai masalah lingkungan, misalnya polusi udara, tanah, dan air, serta efek perubahan iklim dan kepunahan hewan tertentu.
Jadi apakah sebenarnya Sains itu?
“Sains adalah ilmu pengetahuan sistematis tentang alam dan dunia fisik” (https://kbbi.web.id/sains, 23 September 2020).
B. Laboratorium IPA
Setiap ruangan memiliki alat-alat khusus sesuai fungsi ruangan tersebut. Demikian pula ruang laboratorium IPA yang berbeda dibandingkan ruang kelas. Laboratorium biasanya digunakan untuk melakukan percobaan atau eksperimen.
1. Alat-alat Laboratorium IPA
Di dalam laboratorium terdapat
alat-alat yang digunakan oleh para
ilmuwan untuk melakukan eksperimen dan
membuat pengamatan dengan tepat dan
akurat.
Berikut ini beberapa alat laboratorium yang akan di gunakan untuk berbagai percobaan IPA
· gelas ukur (untuk mengukur bahan)
· spatula (untuk mencampur bahan)
· gelas kimia tabung reaksi
· labu Erlenmeyer (untuk mengamati benda berukuran sangat kecil)
· mikroskop (untuk mengukur dengan tingkat ketelitian sampai seperseratus milimeter)
· vernier caliper (untuk mengukur bahan)
· neraca pegas
· thermometer
· (untuk mengamankan/menjepit alat lain)
· segitiga porselen tang krusibel statif
· bosshead
· klem
Ada banyak lagi alat-alat
laboratorium lainnya, seperti : cawan petri, cermin, lensa, garpu tala,
berbagai jenis logam, kabel listrik
dan bola lampu serta macam-macam alat ukur lainnya.
2. Menggambar Diagram Alat-alat Laboratorium
Sering kali dalam membuat laporan percobaan, kalian perlu menggambarkan susunan alat yang digunakan dalam percobaan tersebut. Sesuai kesepakatan ahli Sains di seluruh dunia, diagram alat digambarkan dalam bentuk 2-dimensi (2D), yaitu berupa kurva dan garis.
Berikut ini Diagram alat digambarkan dalam bentuk 2-dimensi
C. Merancang Percobaan
Ilmuwan Sains bekerja seperti detektif dalam hal mengamati, bertanya, melakukan penyelidikan, mengumpulkan bukti-bukti lalu menyimpulkan. Cara kerja seperti ini disebut sebagai metode ilmiah.
“Metode ilmiah adalah cara atau pendekatan yang dipakai dalam penelitian suatu ilmu” (https://kbbi.web. id/metode, 23 September 2020).
Tahapan-tahapan dalam metode ilmiah tersebut dilakukan secara berurutan, yaitu sebagai berikut.
- Melakukan pengamatan atau observasi.
- Membuat hipotesis dan
mengidentifikasi variabel.
- Membuat rancangan percobaan.
- Melakukan eksperimen atau percobaan.
- Mengumpulkan dan menyajikan
data.
- Menarik kesimpulan.
1. Pengamatan dalam Sains
Pada saat menciptakan suatu penemuan, ide para ilmuwan Sains biasanya diilhami dari pengamatan yang mereka lakukan di lingkungan sekitarnya. Dari pengamatan mereka inilah, munculnya pertanyaan yang akan mereka teliti. Pertanyaan ini mereka uji dalam suatu penelitian. Inilah tahapan pertama dalam metode ilmiah.
2. Penentuan Tujuan Percobaan
Dari pengamatan di lingkungan sekitar, maka kita menentukan dulu masalah yang akan diteliti. Dalam konteks percobaan IPA, masalah ini dapat dituliskan dalam bentuk pertanyaan atau dalam bentuk pernyataan untuk diuji, yang disebut juga dengan tujuan percobaan.
Tujuan percobaan haruslah dapat diuji, dapat dilakukan dan bukan merupakan pendapat pribadi.
3. Menuliskan Hipotesis (Dugaan)
Hipotesis merupakan perkiraan sementara atau dugaan dari jawaban terhadap tujuan percobaan yang akan diselidiki.
Dengan kata lain, hipotesis itu harus bersifat logis atau masuk akal. Hipotesis semakin lengkap apabila didukung oleh alasan dari segi ilmu Sains atau ilmiah.
4. Variabel-variabel
Suatu variabel adalah faktor, kondisi, unsur, yang dapat berupa angka atau jenis-jenis yang menentukan dalam suatu percobaan. Suatu percobaan memiliki tiga macam variabel, yaitu variabel bebas, terikat dan kontrol.
“Variabel bebas adalah faktor, hal, atau unsur yang dianggap dapat menentukan variabel lainnya” (https://kbbi.web.id/variabel, 23 September 2020).
Sedangkan “variabel terikat adalah gejala yang muncul atau berubah dalam pola yang teratur dan
biasa diamati atau karena berubahnya variabel lain”
(https://kbbi.web.id/variabel, 23 September 2020).
Adapun variabel kontrol adalah faktor
yang dibuat tetap sama selama percobaan.
5. Prosedur Percobaan
Dalam merancang percobaan kita perlu mempersiapkan segala alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan dan membuat urutan langkah[1]langkah yang rinci yang akan dilakukan dalam percobaan tersebut, agar tidak ada yang terlupakan. Urutan langkah-langkah ini disebut juga dengan prosedur percobaan.
Berikut ini tahapan dalam merancang suatu percobaan.
- Menentukan tujuan percobaan berdasarkan pengamatan keadaan sekitar.
- Menuliskan hipotesis atau dugaan sementara hasil percobaan.
- Mengidentifikasi variabel-variabel terkait dalam percobaan.
- Mendaftarkan alat dan bahan yang
dibutuhkan.
- Menuliskan prosedur percobaan.
D. Pengukuran
1. Pengamatan Selama Eksperimen
Pengamatan yang dilakukan selama percobaan dapat dilakukan secara kualitatif, yaitu deskripsi dengan menggunakan kata-kata saja.
Pengamatan juga dapat dilakukan secara kuantitatif atau dinyatakan dalam angka-angka. Pengukuran sangat penting dilakukan dalam suatu eksperimen untuk dapat memperoleh jawaban atas tujuan percobaan kita. Pengukuran sangat erat kaitannya dengan besaran dan satuan dalam Sains.
2. Besaran
Besaran adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan pada sesuatu yang bisa diukur dan memiliki nilai. Contoh yang diberikan di atas adalah volume air yang diukur dengan menggunakan gelas ukur, juga suhu air setelah dipanaskan. Volume dan suhu adalah contoh besaran. Ada lagi banyak contoh besaran lainnya, misalnya panjang, massa, waktu, berat dan sebagainya. Dalam ilmu Sains, dikenal dua macam besaran, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran Pokok adalah besaran yang dijadikan dasar untuk menetapkan besaran lainnya.
Besaran Turunan adalah besaran yang ditetapkan berdasarkan besaran pokok
Panjang dan waktu adalah besaran pokok sementara kecepatan adalah besaran turunan karena kecepatan dihitung dari besaran pokok. Ada lebih banyak besaran turunan dibandingkan besaran pokok.
Tujuh Besaran Pokok dan Beberapa Contoh Besaran Turunan Disertai Satuan Standar Internasional (SI)
(Ingat PA WA I SU KA MA JU)
Dalam melakukan pengukuran, agar seragam maka dianggap perlu untuk menetapkan suatu pembanding dalam pengukuran. Pembanding ini tetap, tidak berubah-ubah dan dapat digunakan secara umum di mana saja. Inilah yang disebut sebagai satuan baku.
4. Teknik Pengukuran yang Benar
Pemilihan alat ukur sangat penting agar dapat memperoleh hasil percobaan yang akurat. Pengukuran pun perlu dilakukan dengan cermat agar hasilnya tepat.
Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan pengukuran yaitu sebagai berikut.
Selalu perhatikan bahwa alat ukur yang digunakan selalu pada angka 0 sebelum kalian mulai mengukur.
- Pastikan alat ukur yang
digunakan sudah mengukur secara tepat, misalnya jika mengukur suhu
cairan, termometer ada di dalam cairan,
bukan di atasnya juga tidak menyentuh
wadah cairan. Bila mengukur waktu, stopwatch dinyalakan tepat pada saat
percobaan mulai dilakukan, dan dihentikan tepat pada saat percobaan telah
selesai.
- Selalu catat pengukuran disertai satuannya. Gunakan simbol satuan yang
benar.
- Hindari kesalahan paralaks, di mana pengamatan tidak dilakukan sejajar dengan skala benda terukur.
Mata kalian perlu sejajar dengan
pembacaan skala pengukuran. Apabila terjadi kesalahan paralaks, maka hasil pengukuran bisa terlalu rendah atau terlalu tinggi dari yang
semestinya.
- Segera mencatat hasil
pengukuran. Jangan mengandalkan ingatan saja karena keterbatasan manusia mengingat.
- Cairan biasanya memiliki bentuk yang tidak
rata atau cembung sehingga dalam mengukur volume cairan, selalu bacalah skala pada sisi cembung
cairan tersebut.
E. Pelaporan Hasil Percobaan
1. Penyajian Data Percobaan
Setelah melakukan pengukuran dalam penyelidikan, hasilnya perlu kita tunjukkan dalam bentuk yang mudah dipahami oleh pembaca. Oleh karena itu digunakan bentuk tabel yang dilengkapi dengan besaran dan satuan. Hasil pengukuran ini sering disebut sebagai data percobaan.
Data percobaan haruslah bisa menjawab tujuan percobaan yang telah kita tetapkan dalam rancangan percobaan tersebut. Dengan kata lain menyatakan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
2. Menarik Kesimpulan
Setelah menyajikan data, tentunya kita perlu menyimpulkan hasil percobaan kita. Inilah bagian akhir dari suatu penelitian, yaitu menulis kesimpulan dari data percobaan.
3. Melaporkan Hasil Percobaan secara Lengkap
Suatu penelitian perlu dilaporkan secara lengkap agar percobaan tersebut dapat diulangi oleh peneliti Sains lainnya. Laporan ini terdiri atas rancangan dan hasil percobaan.
Bagian-bagian dari suatu laporan percobaan adalah sebagai berikut.
a.
Tujuan Percobaan
b.
Hipotesis
c.
Variabel
d.
Alat dan Bahan
e.
Prosedur
f.
Pengumpulan & Pengolahan Data
Percobaan
g.
Kesimpulan
Tidak ada komentar: